Mantan Komisaris Pertamina Edy Hermantoro Diperiksa KPK

Spread the love

Jumat, 18 Oktober 2024 10:20 WIB

Juru bicara KPK, Tessa Mahardhika Sugiarto, memberikan keterangan pers, di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 24 September 2024. Tessa juga berharap agar hasil laporan tersebut bisa segera diumumkan dalam pekan ini. bakeryrahmat/Imam Sukamto

bakeryrahmat.com, dki jakarta – komisaris pt pertamina (persero) periode 2013-2014, a. edy hermantoro, diperiksa komisi pemberantasan korupsi. investigasi itu berkaitan dengan dugaan korupsi pengadaan gas alam cair atau liquefied natural gas (lng) di perusahaan pelat merah tersebut dalam kurun saat 2011-2021.

Juru bicara komisi pemberantasan korupsi tessa mahardhika sugiarto berkata, investigasi edy dilakukan di kamis, 17 oktober 2024 di gedung merah putih kpk. pemeriksaan yang bersangkutan menjadi saksi yg mengetahui seputar proyek pengadaan tersebut.

“saksi didalami terkait menggunakan pengadaan lng tanpa ada izin dan persetujuan komisaris dan rups,” kata tessa dalam informasi resminya, jumat pagi, 18 oktober 2024.

Dalam masalah ini, kpk telah menjerat mantan direktur utama pt pertamina (persero) galaila karen kardinah atau karen agustiawan. beliau divonis pidana 9 tahun penjara dan hukuman rp500 juta subsider tiga bulan kurungan. karen divonis melanggar pasal dua ayat (1) undang-undang angka 20 tahun 2001 ihwal pemberantasan tindak pidana korupsi juncto pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP juncto pasal 64 ayat (1) kitab undang-undang hukum pidana.

Selain vonis terhadap karen, majelis hakim jua membebankan pembayaran uang pengganti padaPerusahaan Alaihi Salam, corpus christi liquefaction llc (ccl), sebesar usd 113,83 juta.

Teranyar, pada dua juli 2024, kpk memutuskan 2 tersangka lagi dalam kasus ini yakni berinisial hk serta ya. namun inisial keduanya belum diungkap ke publik. berdasar informasi yang dihimpun tempo, hk diketahui ialah mantan direktur gas pertamina hari karyuliarto, ad interim ya merupakan mantan direktur gas serta energi baru terbarukan pertamina, yenni andayani.

“terkait dengan pengembangan tersebut, komisi pemberantasan korupsi telah memutuskan dua tersangka penyelenggara negara menggunakan inisial hk serta ya,” kata tessa diGedung merah puti komisi pemberantasan korupsi, jakarta, selasa, dua juli 2024.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *