Minggu, 13 Oktober 2024 11:10 WIB
Ribuan pengajar honorer se-indonesia berunjukrasa di depan gedung dewan perwakilan rakyat/Majelis Permusyawaratan Rakyat-ri jakarta, (19/01). mereka menuntut buat segera diangkat menjadi pegawai negeri sipil (pns)./bakeryrahmat/Wahyu Setiawan
BAKERYRAHMAT.COM, Jakarta – Kisah alvi noviardi, seorang pengajar honorer berusia 57 tahun asal kampung bantar muncang, desa sekarwangi, kecamatan cibadak, kabupaten sukabumi, mengundang perhatian publik.
Sesudah mengabdi sebagai guru selama 36 tahun, alvi menyambi sebagai pemulung buat mencukupi kebutuhan hidupnya. kisah hidupnya yg penuh perjuangan ini menjadi viral di media sosial, mengundang simpati dan donasi dari banyak sekali pihak.
Gaji Alvi Noviardi
Sebagai guru honorer selama puluhan tahun bukanlah perjalanan mudah bagi alvi. beliau hanya menerima gaji sebesar rp 10 ribu per jam, yg pada sebulan hanya mencapai sekitar rp 120 ribu.
Pendapatan ini jauh berasal relatif buat memenuhi kebutuhan sehari-harinya serta membiayai pendidikan ke 2 anaknya. meskipun begitu, alvi tetap setia mengabdi menjadi pengajar mata pelajaran ips serta sejarah pada aneka macam sekolah pada sukabumi.
Menjadi seorang guru honorer pada ma riyadlul jannah dan mts hidayatul islamiyah,Alvi wajib mengajar pada dua sekolah buat memenuhi kondisi menerima insentif berasal kementerian agama. insentif sebanyak rp 1,5 juta per bulan yg diterimanya tak jarang habis hanya buat porto transportasi ke sekolah.
“seminggu 12 jam, ongkosnya sekitar rp 900 ribu ke satu sekolah, itu dalam sebulannya. jika 2 sekolah udah rp 1.800 ribu perbulannya, melebihi asal honor gaji,” tutur alvi pada sukabumiupdate.com, kawan teras.id.
Kisah Sebagai Guru dan Pemulung
Keterbatasan ekonomi memaksa alvi buat mencari penghasilan tambahan. semenjak lulus SMA di 1988, ia menyambi menjadi pemulung barang bekas. setiap hari, setelah selesai mengajar, alvi akan mengambil karung dari tasnya dan mulai berjalan kaki menyusuri jalan.
Dia pula memulung pada tempat sampah di lebih kurang sukabumi, mengumpulkan barang-barang bekas seperti botol plastik serta kardus buat dijual. dalam seminggu, yang akan terjadi berasal memulung bisa mencapai rp 50 ribu, pendapatan yang sangat berharga bagi alviSerta keluarganya.
Kisah alvi balik mencuat sesudah sebuah video lama perihal aktivitasnya menjadi pemulung beredar pada media sosial. video tersebut diambil lebih kurang setahun yg kemudian waktu alvi balik berasal yayasan di kecamatan cibadak.
Viral pada media sosial, kisah alvi menarik perhatian banyak pihak, termasuk asal kapolres cimahi AKBP tri suhartanto, yg memberikan bantuan kapital usaha sebesar rp tiga juta di 7 oktober 2024. selain bantuan modal usaha, alvi pula mendapatkan pemberian umroh yangRencananya akan diberangkatkan di awal november 2024.
“aku sangat terharu serta bersyukur atas seluruh bantuan yang diberikan. ktp saya sudah diminta buat pembuatan paspor, jadi kemungkinan besar aku akan berangkat umroh,” kata dia.
Menggunakan bantuan ini, alvi menetapkan buat berhenti memulung serta fokus mengelola warung sembako yg dia dirikan di juli 2024 berkat bantuan yayasan pada bandung. meski begitu, alvi permanen menjalankan profesinya menjadi pengajar honorer. baginya, mengajar ialahPanggilan hidup yg tidak bisa ditinggalkan.
Dengan segala keterbatasan yang ia hadapi, alvi selalu berpesan pada para pengajar honorer pada indonesia supaya permanen semangat serta menjalani profesi mereka dengan tulus. diketahui dia pula kini berencana membuka lapak barang bekas buat memberdayakan remaja di desanya. “kerjakan saja hal-hal yang positif dan tetap semangat. terimalah apa yg terdapat dan jalani menggunakan nrimo,” pesan alvi.