Pasangan bakal calon gubernur jawa tengah komjen pol ahmad luthfi (kiri) serta bakal calon wakil gubernur jawa tengah taj yasin maimoen (kanan) menjawab pertanyaan wartawan usai menjalani tes kesehatan di rumah sakit kariadi, semarang, jawa tengah, kamis 29 agustus 2024. investigasi kesehatan tersebut buat kepentingan persyaratan mendaftar menjadi bacagub serta bacawagub di komisi pemilihan umum daerah (kpu) provinsi jawa tengah di pilkada 2024. antara foto/makna zaezar
bakeryrahmat.com, jakarta – peneliti kanigoro network joko kanigoro menilai pasangan calon gubernur serta wakil gubernur jawa tengah, ahmad luthfi serta taj yasin maimoen, mampu mengancam penguasaan partai demokrasi indonesia perjuangan atau pdip di jawa tengah, yang dikenal sebagai sangkar banteng.
“kalau sampai akhir pilkada trennya ahmad luthfi dan gus yasin naik, ini menjadi ancaman serius bagi pdip yang notabene jateng ini diklaim pdip menjadi kandang banteng,” kata dia pada diskusi ‘membaca petaPolitik pilgub jawa tengah 2024; seberapa akbar peluang masing-masing paslon?’ di semarang di jumat, 27 september 2024.
Pilkada jateng 2024 diikuti 2 pasangan calon gubernur dan wakil gubernur, yakni andika perkasa-hendrar prihadi (hendi) dengan nomor urut 1 dan ahmad luthfi-taj yasin maimoen (gus yasin) yang mendapat angka urut dua.
Joko memaparkan akibat survei terbarunya di 1-6 september 2024 yg membagikan elektabilitas luthfi-yasin sebanyak 45,2 %; atau unggul tipis berasalPasangan andika-hendi pada angka 37,7 persen. masih ada 17,1 % pemilih yang belum menentukan pilihan.
Survei tersebut dilakukan secara tatap muka melalui teknik pengambilan simple secara acak sampling di 1.600 responden yang dijadikan sampel menggunakan sebaran 35 kabupaten/kota menggunakan margin kesalahan sekitar 2,8 % serta tingkat agama 95 persen.
Berdasarkan dia, elektabilitas luthfi-yasin lebih unggul karena ditentukan dukungan koalisi gemuk serta sosialisasi yg lebih lama Dibandingkan dengan andika-hendi. Jika tren itu bertahan, kata dia, luthfi-yasin menjadi ancaman serius bagi dominasi pdip pada jateng yg selama ini dikenal menjadi sangkar banteng.
Joko bahkan menjelaskan, Bila elektabilitas luthfi-yasin konsisten sampai memasuki pemungutan suara, bukan tidak mungkin mereka keluar sebagai pemenang. meski demikian, beliau yakin pdip jua akan melakukan perlawanan berfokus dan berusaha mempertahankan sangkar banteng.
“saya kira, jikalau konsisten pada akhir pemilu ini,Prediksi saya kemenangan luthfi-yasin kurang lebih lima persen, tidak lebih asal lima %. saya kira jika buat menang tebal relatif susah, tapi kalau potensi kemenangan ada pada luthfi-yasin,” katanya.
Adapun pengamat politik universitas islam negeri (uin) walisongo semarang, m. kholidul adib, menilai luthfi-yasin unggul di atas kertas sebab memiliki dukungan lebih banyak didominasi partai pada kursi parlemen. dia memprediksi andika-hendi, yang hanya didukung pdip, akan kewalahan.
Meski begitu, kata beliau, banyaknya dukungan tidak menjadi jaminan menang pada pilgub jateng kali ini, karena terdapat banyak faktor penentu lainnya dalam kemenangan, seperti aspek figur atau ketokohan, mesin partai yg bekerja hinggaTaraf bawah, serta program serta gagasan yg ditawarkan paslon.
Jika melihat komposisi pemilih, dia menilai karakter pemilih di jateng yg cenderung agamis-religius membentuk luthfi-yasin diuntungkan. dia menilai gus yasin, yg selama ini dikenal menjadi representasi kaum santri, mampu mengambil ceruk suara berasal kaum nahdliyin—sebutan bagi masyarakat nahdlatul ulama (nu). tetapi pdip juga sudah mengantisipasi menggunakan menentukan saudara termuda kh abdurrahman wahid (gus dur), yakni umar wahid hasyim menjadi ketua Tim pemenangan andika-hendi.
Sedangkan pengamat politik unika soegijapranata andreas pandiangan menilai luthfi-yasin menghadapi tantangan berfokus, seiring keluarnya berbagai isu dan narasi yg tersebar pada media umum. narasi perang bintang antara rambo versus sambo dievaluasi mampu mempengaruhi preferensi pemilih pada pilgub jateng 2024.
“perang bintang sebagai ‘image negatif’ sebetulnya bagi luthfi-yasin. tetapi kemudian kenapa ke 2 pasangan calon ini tidak adu gagasan, ini mungkin menjadi bagianAsal taktik buat meyakinkan pemilih yg mana jateng taraf partisipasinya relatif tinggi,” celoteh andreas.