Anggota komisi iii dewan perwakilan rakyat ri bambang soesatyo (bamsoet) mengaku terkejut dengan masalah yg melibatkan 3 hakim pengadilan negeri (pn) surabaya pada masalah ronald tannur.
Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Golkar Bambang Soesatyo. (bakeryrahmat.com/Winda Nelfira).
bakeryrahmat.com, jakarta – anggota komisi iii dewan perwakilan rakyat ri bambang soesatyo (bamsoet) mengaku terkejut menggunakan kasus yang melibatkan 3 hakim pengadilan negeri (pn) surabaya pada perkara ronald tannur.
Hal ini disampaikannya pada rapat beserta jaksa agung, sanitiar (st) burhanuddin, di kompleks parlemen senayan, jakarta, rabu (13/11/2024).
“kita seluruh tentu sahih-sahih terkejut, ternyata selama ini penjaga pintu terakhir keadilan rakyat sudah jebol jua,” istilah bamsoet.
Dia pun mempertanyakan apakah keputusan-keputusan hakim selama ini telah didasarkan pada rasa keadilan warga atau semata-mata karena faktor transaksional.
“kita tidak tahu lagi, apakah aneka macam keputusan hakim selama ini sudah berdasarkan rasa keadilan masyarakat atau berdasarkan transaksional. Dulu terdapat yang pernah mengatakan biarpun langit runtuh, hukum dan keadilan harus permanen ditegakkan,” ujarnya.
“faktanya hari ini langit tetap utuh, aturan serta rasa keadilan masyarakatnya yang runtuh. Buat itu sekali lagi saya memberikan apresiasi,” sambungnya.
Pada kesempatan yg sama, bamsoet mempertanyakan soal uang dan emas yang disita oleh kejaksaan agung, dan apakah terdapat catatan nama-nama penyetor barang bukti tersebut.
“pertanyaannya aku ialah di ketika kejaksaan menyita tumpukan uang serta emas, apakah sahih pada bundel-bundel uang tadi terdapat nama-nama penyetor serta nama hakim serta nama kasusnya?” ujarnya.
“apakah terdapat keterlibatan pejabat publik lainnya pada menyetor transaksional rasa keadilan warga ini?” pungkasnya.
Temukan Tumpukan Uang
Petugas menata barang bukti terkait penangkapan mantan pejabat Mahkamah Agung Zarof Ricar di gedung Kejaksaan Agung, Jakarta, Jumat (25/10/2024). (bakeryrahmat.com/Herman Zakharia)
Sebelumnya, penyidik jaksa agung muda pidana khusus (jampidsus) kejaksaan agung (kejagung) mengaku sangat terkejut ketika menggeledah kediaman petinggi mahkamah agung (ma) zarof ricar (zr) pada senayan, jakarta selatan.
Awalnya, penggeledahan ditujukan buat mencari bukti dugaan permufakatan jahat pada kasus suap kasasi ronald tannur, namun malah ditemukan tumpukan uang hampir rp1 triliun.
Direktur penyidikan (dirdik) jampidsus kejagung abdul qohar mengungkapkan bahwa zarof ricar, yang pernah menjabat sebagai ketua badan diklat hukum dan peradilan ma, tetap aktif menjadi makelar masalah meskipun sudah pensiun di 2022.
“selain kasus permufakatan jahat, buat melakukan suap tersebut, saudara zr pada waktu menjabat sebagai kapusdiklat yg tadi saya katakan, menerima gratifikasi pengurusan masalah-masalah di ma,” kata qohar pada wartawan, sabtu (26/10).
Kumpulkan Uang dari 2012
Penyidik menemukan uang tunai senilai rp920.912.303.714 dan emas menggunakan berat lebih kurang 51 kilogram, atau setara menggunakan rp75 miliar.
Menurut pengakuannya pada penyidik, zarof ricar mengumpulkan uang dan emas itu mulai asal tahun 2012 sampai 2022.
“dari mana uang ini berasal, dari kabar yg bersangkutan bahwa ini diperoleh berasal pengurusan kasus. Sebagian besar pengurusan kasus,” kentara qohar.
Reporter: LUCAS EBEN
Sumber: Merdeka.com