Tragis bocah mangkat dilakban jadi korban masalah utang-asmara sejenis

Spread the love

Senin, 23 sep 2024 22:55 wib

Foto: polisi menghadirkan 5 tersangka penghilangan nyawa anak yg jenazahnya dililit lakban saat ditemukan pada pantai cihara, lebak, banten. kelimanya punya peran tidak sama. (m iqbal)

Lebak – polisi menangkap lima pelaku penghilangan nyawa anak yg ditemukan menggunakan muka dilakban di lebak. beberapa motif penghilangan nyawa terungkap mulai asal dilema utang, hingga korelasi asmara homogen.
Polisi menangkap lima orang tersangka dalam masalah ini. selain saenah serta rahmi, yang sebagai otak kejadian, 3 tersangka lainnya artinya emi (23), ujang hildan (22), serta yayan herianto (23).

Soal hutang
Kapolres cilegon Ajun Komisaris Besar kemas indra natanegara, berkata terdapat dugaan duduk perkara utang piutang antaraPelaku menggunakan bunda korban.

Masalah utang piutang ini, kata kemas, hasil asal penyelidikan sementara. hal itu dirunut dari profesi bunda korban yg menjual jasa kredit barang ke beberapa orang di cilegon.

“kita belum tahu, belum mampu memastikan terdapat kaitannya dengan profesi ibunya karena proses pemeriksaan saksi-saksi masih kita laksanakan. hanya saja, berawal dari pinjaman yg dilakukan sang bunda korban ini selesainya itu beliau sering mendapat teror,” ungkapnya, sabtu (21/9).

Ancaman ke mak korban tiba selesainya proses pinjaman asal terduga pelaku ke ibu korban. nada ancaman yang diterima via software perpesanan itu berupa pembunuhan.

“ancaman di wa ‘akan aku bunuh baik berasal anak, suami, serta sebagainya’. sehabis pinjaman-pinjaman itu baru menerima ancaman,” ungkapnya.

Motif asmara korelasi sesama jenis
2 pelaku primer penghilangan nyawa yakni saenah (38) serta ridho alias rahmi (38) punya hubungan asmara sesama jenis. saenah cemburu sebab kedekatan bunda korban denganRahmi.

“jadi sh serta rh ini memiliki utang pinjol dengan meminjam ciri-ciri berasal bunda korban, juga menaruh kecemburuan terhadap mak korban karena sering deket menggunakan saudari rh, pelaku,” istilah kapolres cilegon Ajun Komisaris Besar kemas indra natanegara, senin (23/9/2024)

Yang akan terjadi investigasi polisi, saenah serta rahmi terindikasi punya hubungan asmara sesama jenis. selain dipicu utang pinjaman online yg mengatasnamakan mak korban, dua dalang pembunuhan bocah perempuan ini jua didasari kecemburuan saenah ke ibu korban.

“pelaku memiliki defleksi seks buat hubungan sesama jenis,” tuturnya.

Pengakuan saenah serta rahmi
Saenah, otak pembunuhan tadi, mengaku dendam pada bunda korban. dia tidak suka dengan sikap mak korban yang dekat dengan pelaku rahmi.

“aku Dendam terhadap saudara amelia, pak. aku kurang suka terhadap sikapnya dia sebab dia selalu mengajak saudara rh (rahmi) ke sana-ke sini,” kata saenah di mapolres cilegon, senin (23/9/2024).

Saenah mengakui bahwa beliau cemburu terhadap mak korban Lantaran tak jarang mengajak rahmi ke sana-kemari. kekesalan saenah terpendam sampai sebagai dendam.

“benar , pak, saya cemburu, pak,” ujarnya.

Saenah jua mengakui bahwa beliau melakban serta memukul korban memakai shock breaker sepeda motor. dia juga membekap korban menggunakan bantal boneka yang dia bawa.

“pertama dilakban, shock breaker menang telah ada berasal situ udah lama sebelum pindahan karena kami rencana mau punya perjuangan jual es, sesudah itu saya cuma spontan aja, karena saya panik, pak” ungkapnya.

Beliau memukul di bagian belakang tubuh korban seperti pundak dan tengkuk. namun beliau tidak mengakui bahwa dirinya mendudukiKorban.

“(pukul) bagian tengkuk (korban), pundak. saya tidak menduduki. bila bantal boneka saya bawa dari rumah,” katanya.

Pelaku lainnya, rahmi, mengaku tidak ikut membunuh korban. tapi dia mengakui bahwa dia dengan saenah punya hubungan asmara sesama jenis.

“saya ada hubungan sesama (jenis), akan tetapi aku tidak ikut membunuh saya cuma ikut mengantarkan ke dekat jembatan,” ujarnya.

Sambil sesenggukan, rahmi menegaskan beliau tidak ikut membunuh. dia mengakui dekat dengan mak korban yg diklaim adik sang rahmi.

“karena kami terdapat korelasi, saya kan dekat menggunakan bunda korban, udah aku anggap seperti adik gitu, mungkin (saenah) cemburu atau apa tapi saya tidak membunuh korban,” pungkasnya.

Kesal anak dimarahi
Ad interim eksekutor penghilangan nyawa anak dililitLakban tersebut, emi, mengaku kesal menggunakan perilaku bunda korban yg tak jarang memarahi anaknya.

“sebenarnya aku kesal, pak anak saya dibentak-bentak sama mak korban, acapkali (dibentak). rp 50 juta, iya (buat membantu),” ujarnya.

Polisi mengatakan emi ikut pada kasus pembunuhan itu dipicu kekesalannya karena anak emi seringkali dimarahi mak korban juga diiming-imingi uang rp 50 juta.

“buat pelaku em atas perintah sh dan rh itu diimingi uang rp 50 juta buat ikut dan pada masalah penghilangan nyawa,” kataKapolres cilegon Ajun Komisaris Besar kemas indra natanegara, senin (23/9).

(aik/aik)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *