Dua misi digagas amerika perkumpulan (AS), dan dua lainnya dari jepang dan china.
ANYmal – sejenis robot berkaki yang dikembangkan di ETH Zürich, Swiss, untuk eksplorasi bulan. Kredit: TH Zurich / Takahiro Miki
bakeryrahmat.com, jakarta – sejumlah misi antariksa dijadwalkan meluncur ke ruang angkasa pada 2025 ini. Misi-misi antariksa termasuk sarana menggunakan tujuan ke bulan, venus, sampai jupiter.
Di awal 2025, terdapat empat planning pendaratan di bulan. Dua misi digagas amerika serikat (Alaihi Salam), dan dua lainnya dari jepang serta china.
Sementara pertengahan 2024, nasa akan meluncurkan spectro-photometer for the history of the universe . Misi ini bertujuan memetakan alam semesta.
Mengutip science alret pada rabu (01/01/2025), berikut misi antariksa 2025.
- Eksplorasi bulan
Acara commercial lunar payload services (clps) berasal nasa akan balik mencuri perhatian menggunakan serangkaian misi krusial. Pada 2025, perusahaan-perusahaan seperti astrobotic, intuitive machines, serta firefly aerospace akan mengirimkan muatan ilmiah ke banyak sekali lokasi di bulan.
Misi tersebut mencakup eksperimen geologi bulan buat tahu karakteristik bagian atas dan demonstrasi teknologi buat mendukung misi insan pada masa depan. Misi ini jua akan melakukan pengumpulan data lingkungan bulan buat keperluan penelitian.
Salah satu sorotan primer adalah penggunaan teknologi pendaratan presisi buat menaikkan keberhasilan misi eksplorasi bulan. Teknologi ini dibutuhkan menjadi dasar bagi misi manusia ke bulan pada masa depan.
Dua. Memetakan alam semesta
Nasa juga akan meluncurkan spectro-photometer for the history of the universe, epoch of reionization and ices explorer (spherex) pada februari 2025. Observatorium ini dirancang untuk memetakan lebih dari 450 juta galaksi dan 100 juta bintang di galaksi bima sakti memakai cahaya inframerah-dekat.
Spherex bertujuan menjawab pertanyaan besar wacana asal-usul galaksi, mengkaji distribusi molekul air serta organik pada “pembibitan bintang,” serta menghasilkan peta alam semesta yg komprehensif pada spektrum cahaya inframerah. Observatorium ini akan menjadi indera krusial bagi para astronom buat menggali misteri alam semesta yg tak terlihat sang mata manusia.
Eksperimen di Orbit Rendah
Tiga. Eksperimen pada orbit rendah
Badan antariksa eropa atau european space agency (esa) akan melakukan uji coba penerbangan orbit dengan sarana luar angkasa space rider di kuartal ketiga 2025. Space rider artinya wahana ulang-alik yang dapat dipergunakan balik serta didesain buat mendukung eksperimen ilmiah pada orbit rendah bumi.
Penelitian yang dilakukan mencakup eksperimen mikrogravitasi untuk tahu bagaimana tanaman tumbuh, bahan bereaksi, serta proses biologis berlangsung tanpa gravitasi. Sarana ini jua akan menguji teknologi telekomunikasi canggih buat mendukung misi jeda jauh serta membuatkan indera eksplorasi robotik buat bulan serta mars.
Space rider dibutuhkan membuka jalan bagi pengembangan wahana luar angkasa yg lebih efisien dan berkelanjutan.
- Eksplorasi bulan milik jepang
Misi m2/resilience dari jepang jua dijadwalkan meluncur pada januari 2025 misi ini akan membawa pendarat dan mikro-rover buat mengeksplorasi permukaan bulan.
Misi ini akan melakukan uji pemisahan air buat membentuk oksigen dan hidrogen, yang dapat mendukung eksplorasi bulan jangka panjang. Selain itu, teknologi navigasi presisi tinggi buat pendaratan seksama serta sistem operasi otonom buat rover akan menjadi inovasi primer yg diperlukan mendukung eksplorasi lebih lanjut.
- Misi gravitasi yang revolusioner
Beberapa misi flyby yg menarik akan berlangsung pada 2025, termasuk bepicolombo (esa-jaxa) dengan flyby keenam pada merkurius di januari 2025, europa clipper (nasa) menggunakan flyby di mars di maret 2025, lucy (nasa) menggunakan flyby asteroid donaldjohanson pada april 2025, serta juice (esa) dengan flyby di venus di agustus 2025.
Flyby ini akan menyampaikan data penting sembari memanfaatkan gravitasi planet buat meningkatkan kecepatan serta mengarahkan sarana luar angkasa menuju sasaran akhirnya.
(JARUT)